Minggu, 12 Februari 2012

NASIB GURU WIYATA BHAKTI JAWA TENGAH

INILAH.COM, Ungaran - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah terus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan ribuan guru wiyata bhakti, guru honorer maupun guru tidak tetap, yang dinilai memiliki peran dan fungsi sama dengan guru PNS.
"Mereka memiliki peran dan fungsi yang sama dengan guru berstatus PNS maupun yang telah bersertifikasi. Karenanya, PGRI Jateng tetap berupaya memperbaiki nasib mereka," kata pengurus PGRI Jawa Tengah Sya’bani MH saat apel besar Hari Guru Nasional dan HUT ke-66 PGRI tingkat Kabupaten Semarang di halaman SMKN 1 Bawen, Minggu (27/11).
Apel diikuti ratusan guru dari seluruh pengurus cabang PGRI di Kabupaten Semarang. Hadir pula Bupati Semarang Mundjirin, Kepala Dinas Pendidikan Dewi Pramuningsih dan Ketua PGRI Kabupaten Semarang Adi Prasetyo.
Dikatakan Sya’bani, berdasarkan UU Nomor 14/2005 tentang guru dan dosen, maka kesejahteraan para guru yang telah lulus sertifikasi semakin meningkat. Hal itu, lanjut dia, disebabkan mereka mendapat tunjangan profesi dari pemerintah yang besarnya sama dengan satu kali gaji.
Namun di sisi lain, masih banyak guru berstatus wiyata bhakti maupun honorer yang merupakan guru tidak tetap yayasan penyelenggara pendidikan belum memperoleh perhatian layak dari pemerintah.
"PGRI akan terus berjuang meningkatkan penghargaan untuk mereka. Minimal mereka mendapat gaji setara dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK),” tegasnya.
Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, peran guru yang strategis layak mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Pemkab Semarang terus berupaya memajukan mutu pendidikan, salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada guru termasuk guru wiyata bhakti.
"Harapannya para guru tersebut dapat meningkatkan kemampuan intelektual siswa serta moralnya," katanya.
Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Semarang Adi Prasetyo menjelaskan kegiatan apel dirangkai dengan penyelenggaraan Porseni antar guru. Cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan adalah bola voli putra putri, bulu tangkis putra dan menyanyi tunggal putra putri. Diselenggarakan pula jalan sehat bersama menempuh jarak sekitar tiga kilometer di lingkungan SMKN 1 Bawen.
"Selain itu juga diselenggarakan sosialisasi penilaian kinerja guru oleh tim dari PGRI Jawa Tengah," jelasnya. [mor]

1 komentar:

  1. Semoga akan ada tanggapan positif dari pemerintah agar lebih memperhatikan Guru Wiyata Bhakti. Sangat memperihatinkan memang WB dilihat dari kesejahteraannya.Honor Guru Wb tidak lebih baik dari buruh pabrik yang sudah UMR

    BalasHapus